Juggling Multiple Tasks Like a Pro: How I Mastered Workload Management

Pernah gak kamu merasa overwhelmed dengan banyak tugas? Apakah kamu terus menghadapi tugas-tugas dan tanggung jawab yang selalu mepet dengan deadline? If so, fear not, karena aku punya cerita untuk dibagikan yang mungkin bisa membantu kamu to conquer your workload like a pro!

Halo, namaku Vanesa, HRBP dari Emtek Digital. Dan dalam artikel singkat ini, aku akan sharing rahasia behind my successful mastery of workload management.

Let’s face it! - menjadi multi-tasker bukanlah hal yang mudah. Balancing work, personal commitment, and everything in between can feel like a daunting challenge. Tapi, dengan tools, metode, dan mindset yang tepat, aku yakin kita bisa menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab dengan jauh lebih mudah. So, grab a cup of coffee, sit back, and let me take you on a journey of productivity and efficiency.

#1 Prioritizing (Which Urgent & Important?)

Salah satu hal pertama yang aku temukan dalam workload management yang efektif adalah penentuan prioritas. Menurut aku, kita harus selesaikan tugas yang paling challenging terlebih dahulu. Dengan memulai tugas yang paling sulit atau penting, aku akan mendapatkan momentum dan self-confidence untuk menyelesaikan sisa daftar tugasku. This simple shift in mindset has been a game-changer for me! Coba deh kamu cek dan terapkan Eisenhower Matrix. Matriks ini membantuku untuk mengkategorikan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Sehingga aku bisa mengatur mana yang harus diprioritaskan untuk segera dilakukan, dijadwalkan, didelegasikan, dan dieliminasi.

#2 Teknik Ini Ada Di Pintu Toilet Lt.12

Yes! Betul. Pomodoro Technique! Teknik ini menjadi penyelamatku. Teknik untuk time management dalam bekerja yaitu bekerja dalam waktu yang singkat dan fokus selama 25 menit, lalu diikuti dengan brief breaks sekitar 5 menit. Longer breaks selama 30 menit biasanya aku lakukan setelah beberapa interval kerja berturut-turut. Tentunya selama waktu fokusku itu, aku pasti memakai earphone dan mendengarkan lagu, biar tetap fun hehehe. Surely, I avoid burnout by doing this!

#3 Jangan Takut Minta Bantuan!

Biasanya aku akan cek apakah tugas ini dapat aku delegasikan ke rekan kerja atau anggota tim. Kalau iya, pasti aku delegasikan.  Kuncinya, jangan sungkan-sungkan untuk minta tolong. Selain kita bisa membagi beban kerja, ini juga kesempatan buat memperkuat hubungan kerja sama dan saling membantu.

#3 Techs

Sudah banyak aplikasi produktivitas bertebaran diluar sana. Tapi gak usah muluk-muluk deh, contoh paling terdekat kita nih ya…aku biasanya pakai Google Calendar untuk mengatur Focus Time. Pada bagian deskripsi, aku akan jot down tasks apa saja yang harus diselesaikan saat itu. Contoh lainnya, aku akan menggunakan pengaturan “Unread” pada Gmail, agar dapat memastikan bahwa aku membaca semua email yang masuk. Contoh terakhir, aku menggunakan fungsi “Group Tab” pada Google Chrome, jadi meskipun membuka banyak tab, aku tetap paham tab ini related untuk tasks atau pekerjaan yang mana.

Contoh Focus Time dan jot down tasks. Once done, tick it!
Contoh "Unread" email. Pengaturan ini dapat kamu temukan di Settings GMail > Inbox type.
#4 Self-Care Is Equally Important

Jangan sampai lupa, hidup itu nggak cuma tentang bekerja aja guys. Aku selalu berusaha untuk bisa jaga keseimbangan antara hidup profesional dan pribadi. Menurut aku penting banget! Aku akan tetapkan batasan waktu untuk bekerja, tapi tidak lupa untuk tetap punya waktu untuk bersantai, istirahat, terutama berolahraga. Kesenangan dan kebahagiaan di luar pekerjaan juga penting buat menjaga semangat dan keceriaan kita. Healthy body, happy mind!

There you have it! – Remember, you too can become a pro at juggling multiple tasks! Prioritaskan, fokus, catat, dan kelola waktu dengan bijak, dan jangan lupa self-care! Here's to a productive and fulfilling journey ahead!